Bisakah Penyakit Diabetes Disembuhkan ?
Bisakah Penyakit Diabetes Disembuhkan ? - Diabetes tipe 2 adalah salah satu ancaman paling signifikan terhadap kesehatan saat ini. Sebagian besar kasus terkait dengan epidemi obesitas. Konsekuensi jangka panjang diabetes termasuk penyakit kardiovaskular seperti stroke, serangan jantung dan penyakit vaskular perifer.
Diabetes juga merupakan penyebab utama kebutaan, gagal ginjal dan amputasi kaki. Perhatian terhadap diet, olahraga dan bahkan penurunan berat badan yang kecil dapat membantu penderita diabetes, atau terutama pra-diabetes.
Diabetes tipe 2 adalah penyakit metabolik, artinya ini adalah masalah keseimbangan energi. Dalam fisiologi normal, bila jumlah energi makanan dikonsumsi, diukur dalam kalori, melebihi jumlah energi yang terbakar, tubuh mengubah dan menghemat kelebihan energi sebagai lemak. Diabetes melitus tipe 2 merupakan resistansi terhadap hormon insulin, yang menyebabkan gula atau glukosa masuk ke otot dan organ tubuh. Untuk alasan yang kurang dipahami, jaringan beberapa orang menjadi kurang sensitif terhadap insulin karena tubuh menyimpan lebih banyak lemak. Hasilnya adalah kenaikan kadar gula darah dan konsekuensi jangka panjang yang dijelaskan di atas.
Bagi mereka yang menderita diabetes pra-diabetes atau bahkan diabetes ringan, seseorang dapat mengambil langkah untuk bergerak ke arah area abu-abu atau putih yang lebih terang dari spektrum, dengan sedikit perbaikan dalam makanan, peningkatan aktivitas yang kecil dan penurunan berat badan beberapa kilogram. Namun hal tersebut sedikit ragu jika dikatakan bisa menyembuhkan diabetes, Namun tidak sedikit yang dapat mengendalikannya, dan seseorang dapat mengembalikan kadar gula darahnya menjadi normal tanpa memerlukan obat diabetes, dan risiko komplikasi diabetes berkurang secara signifikan. Hal ini bisa dikatakan sangat jarang dan lebih sulit tetapi juga tidak mustahil bagi penderita diabetes yang parah bisa mendapatkan kemabali gula darah yang normal.
Banyak yang bisa berusaha dan berhasil mencegah penyakit diabetes dengan langkah merunkan berat badan meskipun tidak mencapat berat badan yang ideal. Bagi mereka yang kelebihan berat badan atau obesitas dengan atau tanpa diabetes, penekanan pada nutrisi dan aktivitas fisik yang baik masih merupakan investasi yang baik. Namun meskipun tanpa diabetes Obesitas bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan cedera ortopedi, dan merupakan faktor risiko penyakit termasuk kanker payudara, prostat, kolon dan pankreas.
Menjaga berat badan normal sangat sulit dilakukan di masyarakat saat ini. Masyarakat pada saat ini menjadi ketergantungannya pada makanan cepat dan berkalori tinggi. Selain itu, ukuran porsi makanan telah meningkat secara dramatis. Namun dibalik itu mereka rata-rata mereka enggan untuk berolahraga secara rutin. Hal inilah yang menjadi pemicu terkenanya diabetes melitus
Pada awal 1970-an, 12 persen pria Amerika dan 17 persen wanita Amerika mengalami obesitas. Pada tahun 2006, 34 persen pria dan 36 persen wanita mengalami obesitas. Tambahan 20 persen kelebihan berat badan, tapi tidak seberat yang dianggap obesitas. Ya, lebih dari setengah orang dewasa Amerika kelebihan berat badan atau obesitas. Di antara anak-anak Amerika usia 6 sampai 11 tahun, 4 persen mengalami obesitas pada awal 1970-an dan 17 persen mengalami obesitas pada tahun 2006. Menariknya, kenaikan berat badan adalah masalah di Asia, Afrika dan Eropa, meskipun trennya tidak sedramatis di A.S.
Sebagian besar organisasi yang telah mengeluarkan rekomendasi untuk pemeliharaan kesehatan menunjukkan bahwa setiap orang mengkonsumsi setidaknya lima porsi buah dan sayuran per hari. Semua orang harus mengkonsumsi lebih banyak biji-bijian dan sedikit makanan olahan. Hal ini juga menyarankan agar orang dewasa sehat melakukan aktivitas fisik moderat hingga kuat setidaknya 30 menit, setidaknya lima kali per minggu. Anak-anak harus melakukan aktivitas fisik moderat hingga kuat setidaknya selama 60 menit, lima kali per minggu. Latihan moderat bisa berjalan dengan cepat.
Dari semua itu bisa disimpulkan bahwa diabetes masih bisa dikontrol atau bahkan bisa kembali mendapatkan gula darah yang normal. Namun hal itu tentunya tidaklah gampang namun perlu perjuangan yang sangat berat. Namun walaupun demikian asalkan mempunyai tekad yang kuat pasti Anda akan mendapatkan kesembuhan sesuai dengan harapan.
Diabetes juga merupakan penyebab utama kebutaan, gagal ginjal dan amputasi kaki. Perhatian terhadap diet, olahraga dan bahkan penurunan berat badan yang kecil dapat membantu penderita diabetes, atau terutama pra-diabetes.
Diabetes tipe 2 adalah penyakit metabolik, artinya ini adalah masalah keseimbangan energi. Dalam fisiologi normal, bila jumlah energi makanan dikonsumsi, diukur dalam kalori, melebihi jumlah energi yang terbakar, tubuh mengubah dan menghemat kelebihan energi sebagai lemak. Diabetes melitus tipe 2 merupakan resistansi terhadap hormon insulin, yang menyebabkan gula atau glukosa masuk ke otot dan organ tubuh. Untuk alasan yang kurang dipahami, jaringan beberapa orang menjadi kurang sensitif terhadap insulin karena tubuh menyimpan lebih banyak lemak. Hasilnya adalah kenaikan kadar gula darah dan konsekuensi jangka panjang yang dijelaskan di atas.
 |
| Olah raga sebagai langkah mencegah Diabetes |
Bagi mereka yang menderita diabetes pra-diabetes atau bahkan diabetes ringan, seseorang dapat mengambil langkah untuk bergerak ke arah area abu-abu atau putih yang lebih terang dari spektrum, dengan sedikit perbaikan dalam makanan, peningkatan aktivitas yang kecil dan penurunan berat badan beberapa kilogram. Namun hal tersebut sedikit ragu jika dikatakan bisa menyembuhkan diabetes, Namun tidak sedikit yang dapat mengendalikannya, dan seseorang dapat mengembalikan kadar gula darahnya menjadi normal tanpa memerlukan obat diabetes, dan risiko komplikasi diabetes berkurang secara signifikan. Hal ini bisa dikatakan sangat jarang dan lebih sulit tetapi juga tidak mustahil bagi penderita diabetes yang parah bisa mendapatkan kemabali gula darah yang normal.
Banyak yang bisa berusaha dan berhasil mencegah penyakit diabetes dengan langkah merunkan berat badan meskipun tidak mencapat berat badan yang ideal. Bagi mereka yang kelebihan berat badan atau obesitas dengan atau tanpa diabetes, penekanan pada nutrisi dan aktivitas fisik yang baik masih merupakan investasi yang baik. Namun meskipun tanpa diabetes Obesitas bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan cedera ortopedi, dan merupakan faktor risiko penyakit termasuk kanker payudara, prostat, kolon dan pankreas.
Menjaga berat badan normal sangat sulit dilakukan di masyarakat saat ini. Masyarakat pada saat ini menjadi ketergantungannya pada makanan cepat dan berkalori tinggi. Selain itu, ukuran porsi makanan telah meningkat secara dramatis. Namun dibalik itu mereka rata-rata mereka enggan untuk berolahraga secara rutin. Hal inilah yang menjadi pemicu terkenanya diabetes melitus
Pada awal 1970-an, 12 persen pria Amerika dan 17 persen wanita Amerika mengalami obesitas. Pada tahun 2006, 34 persen pria dan 36 persen wanita mengalami obesitas. Tambahan 20 persen kelebihan berat badan, tapi tidak seberat yang dianggap obesitas. Ya, lebih dari setengah orang dewasa Amerika kelebihan berat badan atau obesitas. Di antara anak-anak Amerika usia 6 sampai 11 tahun, 4 persen mengalami obesitas pada awal 1970-an dan 17 persen mengalami obesitas pada tahun 2006. Menariknya, kenaikan berat badan adalah masalah di Asia, Afrika dan Eropa, meskipun trennya tidak sedramatis di A.S.
Sebagian besar organisasi yang telah mengeluarkan rekomendasi untuk pemeliharaan kesehatan menunjukkan bahwa setiap orang mengkonsumsi setidaknya lima porsi buah dan sayuran per hari. Semua orang harus mengkonsumsi lebih banyak biji-bijian dan sedikit makanan olahan. Hal ini juga menyarankan agar orang dewasa sehat melakukan aktivitas fisik moderat hingga kuat setidaknya 30 menit, setidaknya lima kali per minggu. Anak-anak harus melakukan aktivitas fisik moderat hingga kuat setidaknya selama 60 menit, lima kali per minggu. Latihan moderat bisa berjalan dengan cepat.
Dari semua itu bisa disimpulkan bahwa diabetes masih bisa dikontrol atau bahkan bisa kembali mendapatkan gula darah yang normal. Namun hal itu tentunya tidaklah gampang namun perlu perjuangan yang sangat berat. Namun walaupun demikian asalkan mempunyai tekad yang kuat pasti Anda akan mendapatkan kesembuhan sesuai dengan harapan.
